Assalamualaikum Wr Wb.
Dibawah merupakan Sifat-sifat Rasulullah, di Adobe dari salah satu website, Semoga ini bermanfaat serta dapat di amalkan, Amiin.
SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW (  Ketika Diam )
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula  tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah  SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab  sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di  antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya  ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara  manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang  binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan  kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah,  ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat  berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan  melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang  berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang  lain. Dia meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh  yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat  ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat  ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.
SIFAT-SIFAT NABI  MUHAMMAD SAW ( Ketika Bersama Sahabat - Sahabat Beliau )
Berkata  Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah  SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya?  Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya  mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak  kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak  bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada  disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya,  tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya  tiga perkara yang berikut. Dia tidak suka mencela orang dan  memburukkannya. Dia tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak  berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan  menghasilkan pahala. Apabila dia berbicara, semua orang yang berada  dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang  tertengger di atas kepala mereka. Bila dia berhenti berbicara, mereka  baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam  seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Dia tertawa  bila dilihatnya mereka tertawa, dan dia merasa takjub bila mereka merasa  takjub. Dia selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali  bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya  tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya  merasa jengkel dan kurang senang, tetapi dia tetap menyabarkan mereka  dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah  kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Dia juga tidak  mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka  mau memujinya pun, dia tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Dia  tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis  berbicara, lalu barulah dia berbicara, atau dia menjauh dari tempat itu
SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW ( Majelis Beliau )
Berkata  Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan  bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam  sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan dia berzikir kepada  Allah SWT Dia tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang  orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila dia  sampai kepada sesuatu tempat, di situlah dia duduk sehingga selesai  majelis itu dan dia menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan  orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata,  sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang  pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang  datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, dia  terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan  kembali. Dia tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya  sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada  dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya.  Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Dia dianggap  semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama  dalam hal kebenaran , tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya  ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar  suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak  disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan  taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang  muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu  didahulukan.
SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW ( Keadaan Beliau di  Luar Rumah )
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya  tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah  Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali  jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Dia selalu beramah-tamah  kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Dia senantiasa  memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di  tempatnya yang layak. Kadang-kadang dia mengingatkan orang ramai, tetapi  dia senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka  selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Dia selalu  menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu  bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang  baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.  Dia senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak  membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau  menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan  atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa  mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang  utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang  paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan  membantu dalam apa keadaan sekalipun.
SIFAT-SIFAT NABI  MUHAMMAD SAW ( Keadaan di Rumah )
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga  pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia  menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus  baginya, dan apabila dia berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga  bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk  isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian  dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya  dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang  awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain. Di  antara tabiatnya ketika melayani ummat, dia selalu memberikan  perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani  mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang  keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka dia  akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan  dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba  menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut  dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula:  "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir.  Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat  menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang  yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang  penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari  kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.  Dia tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat  ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah,  namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam  riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak  faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam  hal-ihwal agamanya.
SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW (Kebiasaan  Beliau)
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!
Jawab  pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang  selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat  panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya,  memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva,  kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak  berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu  kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil,  tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada  seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran  dihinakan sehingga dia dapat membelanya.
Dalam riwayat lain,  dikatakan bahwa dia menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau  apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila dia melihat kebenaran  itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga dia  dapat membela kerananya. Dia tidak pernah marah untuk dirinya, atau  membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan  dengan semua telapak tangannya, dan bila dia merasa takjub dibalikkan  telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan  menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya,  dan bila dia marah dia terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia  marah, dan bila dia gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya  ialah dengan tersenyum, dan bila dia ketawa, dia ketawa seperti embun  yang dingin. 
Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.
SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW ( Fisik )
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila beliau marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila beliau berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan dia lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang dia memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya
 
Tiada ulasan:
Catat Ulasan